KEHADIRAN Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) begitu fenomenal. Kelompok ini muncul begitu tiba-tiba dan mengguncang dunia. Sayangnya: merusak citra Islam dan kaum Muslim dunia!
Kaum Muslim dunia pun kompak menyatakan "ISIS bukan Islam" dan "ISIS tidak mencerminkan ajaran Islam dan Muslim yang sebenarnya". (Baca: 9 Kejanggalan Kelompok ISIS)
Dunia Islam pun yakin, di belakang ISIS adalah negara-negara Barat yang memanfaatkan kelompok radikal ini guna kampanye kebencian terhadap Islam, merusak citra Islam, dan menjadi dalih untuk terus menekan kaum Muslim.
Fakta terkuat adalah tidak adanya pemikiran ataupun tindakan ISIS untuk membela Muslim Palestina, Muslim Kashmir, Muslim Rohingya, dan kaum Muslim lain yang teraniaya.
Uniknya, tidak hanya kaum pemuda dari negara-negara Muslim yang tertarik bergabung dengan ISIS, tapi juga kalangan muda dari negara-negara Barat!
Hasil
pengkajian terbaru menunjukkan, ISIS mereka memiliki anggota sebanyak 20.000 orang dan 2.000
orang di antaranya berasal dari negara-negara Barat, seperti Prancis,
Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan lain-lain.
Mengapa mereka tertarik untuk bergabung dengan ISIS?
DAYA TARIK ISIS
Cao Changqing dari The Epohtimes menyajikan hasil terbaru tentang ISIS itu dalam "Mengapa Pemuda Barat Bergabung dengan ISIS?".
Ringkasnya, ISIS adalah kelompok pecundang (looser) dan pengangguran. Para pemuda pengangguran, kaum marginal yang kecewa, dan mereka yang berjiwa radikal-pemberontak mudah tertarik bergabung dengan sesamanya di ISIS.
Wilayah Kekuasaan ISIS disebut sebagai "tanah suci para pecundang". Dilihat dari kondisi para pendukung ISIS dari Barat yang terungkap, kebanyakan dari mereka adalah kaum pecundang atau pengangguran yang tidak memiliki kemampuan apa pun di negaranya.
Mereka tidak memiliki keahlian profesional apa pun, bahkan banyak yang tidak lulus SMA dan suka bermalas-malasan.
Sikap sebagai "kaum pinggiran" yang tidak mendapat perhatian dari masyarakat itu membuat mereka memiliki perasaan anti masyarakat dan anti kapitalisme, sehingga sangat mudah untuk tertarik pada teori ekstrim sesat.
ISIS yang gembar-gembor menantang Barat, terutama dengan sikap barbarnya, telah memberikan semacam harapan bagi "kaum pecundang" di negara Barat ini, membuat mereka merasa dibutuhkan disana, memberi mereka peluang untuk melampiaskan kekesalan mereka yang merasa tidak puas, tidak senang, dan tidak adil dalam jangka waktu panjang dengan cara-cara yang kejam (seperti memenggal kepala).*
Sampaikan kebenaran walau pahit dan hanya satu ayat!