Friday, March 6, 2015

ISLAMTOLERAN.COM vs ISLAMPOS.CO soal ANJING. YANG BENAR: ISLAMPOS!!!

ISLAMTOLERAN.COM vs ISLAMPOS.CO soal ANJING. YANG BENAR: ISLAMPOS!!!
ISLAMTOLERAN.COM MENYEBAR FITNAH DAN BERITA ASAL. AMATIRAN SEKALI. MAKLUM, KAFIR BERKEDOK ISLAM !!!! JANGAN PERCAYA ISLAMTOLERAN.COM !!! 
ISLAMTOLERAN.COM- Usai acara Proses mediasi antara pemprov DKI dan DPRD DKI kemaren yang difasilitasi oleh pihak kemendagri sempat terdengar celetukan " Anjing Lu"
Celetukan " Anjing Lu" tersebut Berasal dari pihak anggota DPRD DKI yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama
Usut punya usut celetukan kasar tersebut ternyata berasal dari seorang politisi PKS bernama Haji Tubagus Arif, S. Ag
Dugaan Tersebut dituturkan oleh akun facebook bernama " Made Supriatma" , dalam akun facebooknya Made Supriatma menuturkan bahwa politisi PKS Haji Tubagus Arif, S. Ag meneriaki ahok " Cina anjing"
Berdasarkan pantauan Islamtoleran.com, postingan akun FB " Made Supriatma" tersebut hingga saat ini telah di share oleh 510 pengguna facebooker
Berikut ini isi lengkap postingan lengkap akun FB " made Supriatma" :
"Cina anjing ... " Begitulah teriak seorang anggota DPRD kepada Gubernur DKI dalam proses mediasi di Kemendagri. Berita di media sosial menengarai teriakan itu datang dari mulut Haji Tubagus Arif, S. Ag. (Sarjana Agama, Sodara-sodara!), anggota DPRD DKI dari Partai Keadilan Sejahtera.
Ucapan, 'Cina, Lu' sendiri sering dipakai untuk menghina etnik Cina di Indonesia. Pengertiannya tidak sekedar kulit kuning dan mata sipit tetapi juga serakah (karena dianggap kaya dan kekayaannya diperoleh dengan cara tidak adil) dan kafir.
Sementara 'Anjing, Lu' adalah makian yang sangat kasar.
Dengan menggandakan hinaan ini, politisi ini seakan menyatakan keyakinan moralnya. Orang seperti Ahok tidak sederajat dengan dirinya karena (1) dia Cina; (2) dia sederajat anjing.
Sikap dan keyakinan seperti ini bukan sesuatu yang aneh di negeri ini. Orang menjadi makin eksklusif. Mereka tidak saja menolak apa saja yang dianggap bukan bagian dari identitasnya. Mereka juga merasa berhak untuk melontarkan hinaan sekeji-kejinya.
Ironisnya, bangunan argumen yang dipakai oleh DPRD DKI untuk menentang Ahok adalah bahwa dia tidak tahu etika dan tidak tahu sopan santun. Tapi kita lihat sendiri, apakah tingkahlaku anggota DPRD ini beretiket dan santun?
Sisi yang baik adalah bahwa Ahok kabarnya menyerap hinaan itu dengan mengatakan, "Daging anjing itu enak ..." (baca: Diteriaki anjing oleh DPRD, Ini Dia Jawaban Ahok )
Tapi kita tahu dimaki 'Anjing" itu tidak enak. Begitu juga untuk etnik Cina yang dihina kecinaannya.
Dan sesungguhnya mulut anjing jauh lebih santun daripada mulut politisi ini.

BERITA YANG BENAR
Islamedia.co -  Fitnah kembali mendera politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kali ini fitnah diarahkan kepada anggota DPRD DKI Jakarta dari PKS Tubagus Arief. Tubagus Arief dituduh mengucapkan kata "Anjing" saat acara Proses mediasi antara pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Media online yang mengatasnamakan Islam, islamtoleran.com dalam rilis beritanya jum'at 6 Maret 2015 memberitakan : "Politisi PKS Ini Teriaki Ahok ‘Cina Anjing’ Ketika Mediasi Pemprov DKI & DPRD

Menyikapi fitnah yang diarahkan kepada dirinya, Tubagus Arief langsung membantahnya dan menegaskan bahwa bukan dirinya yang mengatakan kata "anjing".

"Di pagi ini kita dikagetkan dg tuduhan yang keji & fitnah. Alhamdulillah lisan ini masih terjaga & tidak mengucapkan spt hal yang dituduhkan. " tulis Tubagus Arief melalui akun twitternya @Tubagus_Arif, Jum'at (6/3/2015).

Senada dengan Tubagus Arief, akun youtube bernama "Jawara kebenaran" mengunggah sebuah video dengan judul "Mengungkap kebenaran Tubagus", kamis (5/3/2015). Dalam video berdurasi 0:59 menit tersebut sangat jelas bahwa suara "anjing" bukan berasal dari Tubagus Arief.


Untuk lebih jelasnya bisa mengunjungi link youtube berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=MRb6H4140xs&feature

  

[islamedia/mh] 
SIAPA ISLAMTOTERAN?
AntiLiberalNews - Beberapa bulan belakangan ini dunia maya diramaikan dengan situs publisher yang banyak dijadikan rujukan aktivis liberal dan pluralisme. Nama situs tersebut adalah Islam Toleran.
Dilansir Fimadani,  situs tersebut dianggap menyulut intoleransi karena konten dan opininya yang seringkali tidak benar.
Hal ini membuat bingung karena redaksi situs tidak dicantumkan dan administrator situs menggunakan nama samaran. Dalam bahasa jurnalistik online, disebut sebagai “situs kaleng”.
Namun, salah seorang admin menjelaskan pada publik bahwa situs Islam Toleran adalah situs yang didirikan oleh sejumlah orang Non Muslim.
Islam Toleran Bukti Didanai Non Muslim“Web Islamtoleran.com ini didirikan oleh banyak orang bukan satu orang saja sebab para admin web islamtoleran.com ini terdiri dari orang orang multi etnis dan agama baik itu orang Muslim, Kristen, hindu, Buddha dan Kong Hu Chu yang sangat peduli terhadap kerukunan antar umat dan keutuhan NKRI,” terang salah seorang adminnya yang menggunakan nama palsu, Son Goku, dalam opininya 1 Januari 2015 lalu.
Selain itu, situs yang mencatut nama Islam ini juga dibiayai oleh orang-orang Non Muslim.
“Dana pembuatan web islamtoleran.com ini juga di dapat dari hasil sumbangan dari orang orang multi etnis dan agama, baik itu orang Muslim. Kristen, Hindu, Buddha dan Kong Hu Chu,” paparnya.
Nah, jika sudah demikian, kira-kira apakah tujuan orang-orang Non Muslim membuat dan membiayai situs dengan nama Islam Toleran?


Sampaikan kebenaran walau pahit dan hanya satu ayat!