Thursday, June 5, 2014

Mata-matai Masjid, Sikap Anti-Islam PDIP (Jokowi) Makin Jelas

 Sikap Anti-Islam PDIP
Mata-matai Masjid, Sikap Anti-Islam PDIP (Jokowi) Makin Jelas!

PERLU bukti apalagi jika PDIP sang pengusung Jokowi-JK itu anti-Islam? Mereka melakukan aksi intelijen atau mata-mata terhadap masjid-masjid yang notabene tempat suci umat Islam. Aksi itu juga menunjukkan mereka, PDIP, bukan sahabat umat Islam, meskipun banyak di antara mereka "mengaku" Muslim.

Seperti diberitakan sejumlah media, di antara RMOL dan INILAH.com, PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari mengatakan, kader PDIP yang Muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam. Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah PDC PDIP Jakarta Timur.

"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014). Sikap PDI Perjuangan yang mencurigai masjid dan hendak melakukan aksi intelijen, dinilai menyinggung perasaan umat Islam. Lebih baik partai meminta maaf.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay mengatakan, PDIP tidak perlu berkilah lagi dengan mengatakan tidak ada aksi itu. Padahal, politikus PDIP di tim sukses Jokowi-JK sendiri yang menyampaikan itu.

"Semestinya, PDIP dan Tim Sukses Jokowi-JK segera mengajukan permohonan maaf kepada umat Islam. Jika itu dilakukan, umat Islam dinilai dapat memahami dan memaafkan," kata Saleh kepada INILAHCOM, Kamis (5/6/2014).

Menurut Saleh, tidak perlu PDIP sibuk melakukan bantahan-bantahan. Sebab, kalau terus mengelak dan menimbulkan perdebatan panjang, justru merugikan partai dan koalisi partai tersebut.

"Dalam konteks seperti ini, yang dirugikan tentu pihak PDIP, khususnya Jokowi dan JK yang sedang bertarung di pilpres nanti," kata dia.

Kata pengajar di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini, tidak perlu pihak PDIP dan Tim Jokowi-JK sibuk menuding pihak-pihak tertentu.

Menurut dia, persoalan ini akan melebar dan menimbulkan persoalan lain. Ulama dan ustaz yang biasa berceramah, akan tersinggung kalau dituding ada pihak-pihak yang bermain, tanpa menyebut siapa pihak yang dimaksud.

"Kalau betul ada pihak lain yang bermain-main di air keruh, PDIP dan timses Jokowi-JK malah bisa melaporkannya ke aparat keamanan. Ini tentu tuduhan serius karena bisa mengganggu stabilitas menjelang pilpres," katanya.

"Pihak yang bermain di air keruh itu harus diperiksa dan jika terbukti bersalah harus dihukum sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku," tandasnya.*
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

Sampaikan kebenaran walau pahit dan hanya satu ayat!