PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Tim Sukses (Timses) Jokowi-JK mengakui, mereka mengawasi setiap khotbah yang ada di masjid-masjid.
Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, mengatakan, kader PDIP yang bergama Islam diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.
Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.
Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah PDC PDIP Jakarta Timur. "Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva seperti dikutip inilah.com (31/5).
MUI Mengecam
Pengawasan yang dilakukan oleh kader PDIP terhadap khatib di masjid menuai kecaman.Salah satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan yang menegaskan pengawasan itu sangat melukai perasaan umat Islam. "Sejak kapan mereka menjadi polisi agama?" ujar Amidhan di Jakarta.
Amidhan kembali mempertanyakan kenapa hanya masjid yang diawasi. Tempat ibadah lainnya tidak. Tidak adil jika umat Islam mendapat perlakuan seperti itu.
Ia menegaskan, hal biasa kalau bicara politik di masjid. Yang tidak boleh adalah kampanye mengajak salah satu pasangan capres dan cawapres.
"Mengapa pengawasan hanya dilakukan di masjid, sedangkan gereja, pura, vihara dan lainnya tidak," imbuhnya.*
Sampaikan kebenaran walau pahit dan hanya satu ayat!