SEBANYAK 34 pengikut syiah yang menjadi tersangka penganiayaan jamaah Masjid Az-Zikra menyatakan bertaubat dari ajaran Syiah. Mereka menyatakan kembali masuk Islam.
Mereka mengaku menyesal telah meyakini ajaran yang diputuskan menyimpang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, hingga melakukan kekerasan kepada warga Ahlussunah.
Ikrar para pengikut Syiah itu dilakukan ketika Majelis Az-Zikra dipertemukan dengan 34 tersangka pada Kamis (5/3/2015).
Ikrar para pengikut Syiah itu dilakukan ketika Majelis Az-Zikra dipertemukan dengan 34 tersangka pada Kamis (5/3/2015).
Ketua penyerangan, Ida Bagus Handoko, ikut menyatakan penyesalannya. Kehadiran Az-Zikra ini dilakukan usai para keluarga tersangka mendatangi Arifin Ilham dan merengek meminta maaf.
Menyusul ikrat taubat pengikut Syiah ini, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonsia (IJABI) bersama The Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) melakukan protes.
Divisi Hukum OASE, Ferdi Irawandi, menilai pihak Majelis Az-Zikra telah mempengaruhi keyakinan tersangka hingga menyatakan taubat dari Syiah dan kembali Ahlussunah.
“Mereka diborgol, dipengaruhi keyakinan agamanya, disuruh bertaubat dan dirukyah,” kata Ferdi ditemani Jalaluddin Rakhmat beserta istri, Emilia Renita, di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Kamis (12/3/2015).
Sementara itu, Juru Bicara Majelis Az-Zikra, Ahmad Syuhada, menilai apa yang diucapkan Ferdi semakin menunjukkan perbedaan Syiah dengan Ahlussunah.
“Jika kelompok IJABI protes, berarti ajaran Syiah memang berbeda dengan ajaran Ahlussunah wal Jamaah,” ujar Ahmad Syuhada kepada Islampos, Jum’at (13/3/2015).
Ahmad Syuhada mengatakan proses pertemuan Az-Zikra dengan tersangka berjalan dengan akrab dan ekspresif. Tangan mereka pun tak diborgol seperti dituduhkan Jalaluddin Rakhmat cs.
“Kedatangan kami kesana menunjukkan kasih sayang kami. Bukti kasih sayang itu, kami tunjukkan dengan memberikan sebuah santunan bagi mereka yang memiliki keterbatasan,” tutur Syuhada seperti dikutip Islampos.*
Menyusul ikrat taubat pengikut Syiah ini, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonsia (IJABI) bersama The Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) melakukan protes.
Divisi Hukum OASE, Ferdi Irawandi, menilai pihak Majelis Az-Zikra telah mempengaruhi keyakinan tersangka hingga menyatakan taubat dari Syiah dan kembali Ahlussunah.
“Mereka diborgol, dipengaruhi keyakinan agamanya, disuruh bertaubat dan dirukyah,” kata Ferdi ditemani Jalaluddin Rakhmat beserta istri, Emilia Renita, di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Kamis (12/3/2015).
Sementara itu, Juru Bicara Majelis Az-Zikra, Ahmad Syuhada, menilai apa yang diucapkan Ferdi semakin menunjukkan perbedaan Syiah dengan Ahlussunah.
“Jika kelompok IJABI protes, berarti ajaran Syiah memang berbeda dengan ajaran Ahlussunah wal Jamaah,” ujar Ahmad Syuhada kepada Islampos, Jum’at (13/3/2015).
Ahmad Syuhada mengatakan proses pertemuan Az-Zikra dengan tersangka berjalan dengan akrab dan ekspresif. Tangan mereka pun tak diborgol seperti dituduhkan Jalaluddin Rakhmat cs.
“Kedatangan kami kesana menunjukkan kasih sayang kami. Bukti kasih sayang itu, kami tunjukkan dengan memberikan sebuah santunan bagi mereka yang memiliki keterbatasan,” tutur Syuhada seperti dikutip Islampos.*
Sampaikan kebenaran walau pahit dan hanya satu ayat!